Sabtu, 16 Juni 2012


Tahukah Anda.
                                                   
                                                       
Kalau di Indonesia, beberapa waktu lalu pemerintah kita galak
menggelar program keluarga berencana, tidak demikian yang
terjadi di Uni Emirat Arab.

Negeri itu justru melakukan kebijakan sebaliknya, mendorong
penduduknya untuk kawin dan memiliki anak. Hal itu didorong
oleh sebuah studi akademik yang mengungkapkan bahwa pertambahan
penduduk negeri itu pada tahun 2020 hanya sebesar 5 %. Tidak
dijelaskan berapa jumlah penduduk Uni Emirat Arab saat ini.

Akan tetapi, hasil studi itu telah membuat pemerintah Uni
Emirat Arab jadi gusar. Karena itu, Presiden Uni Emirat Arab
Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahyan mendirikan sebuah "yayasan
perkawinan". Yayasan ini adalah untuk membiayai perkawinan
rakyat Uni Emirat Arab.

Hingga kini yayasan tersebut sudah mengeluarkan dana hampir
400 juta dollar untuk biaya perkawinan sekitar 44.000 pasangan.

0 komentar:

Posting Komentar