Kamis, 07 Juni 2012


Menanggapi Tipu Muslihat Wasir Yahudi
DIA yang mengetahui ilmu jiwa, kata-katanya akan terasa manis dan lezat, namun karena dicampur pahit maka kegetiran menyertainya pula.

Wasir itu telah mencampur yang baik dengan yang buruk ke dalam semua kata-katanya.
Indera lahirnya berkata, “Kerjakan ini dengan sungguh-sungguh!!” Namun sebaliknya kepada jiwa berkata, “Berlalailah dan tinggalkan kewajiban!”
Jika warna perak itu putih dan biru, maka tangan dan baju akan menjadi hitam dibuatnya.
Walau pun api itu merah, berkilauan nyalanya dan agung, lihat! Yang dihasilkan ialah perbuatan keji dan kelam.
Ada sinar kelihatan terang pada mata, namun pencerapan lain memandangnya sebagai perampok penglihatan.
Bagi orang Nasrani yang tidak mawas diri itu, perkataan wasir dianggapnya sebagai kerah baju pada lehernya.
Selama enam tahun dia telah berpisah dari raja dan kini menjadi panutan para pengikut Isa Almasih.
Orang-orang sepenuhnya menggantungkan diri dan hati mereka kepadanya dalam seluk beluk agama; mereka siap mati menjalankan perintah dan keputusan sang wasir.
Bagaimana Raja Mengirim Pesan Rahasia Kepada Wasir
Pesan dari raja kepada wasir, dan dari wasir kepada raja, silih berganti berdatangan. Diam-diam raja menyatakan kepuasan hatinya.
Raja menulis kepada wasir :”O, Sumber keberuntungan! Waktunya kini telah tiba; bertindaklah segera agar pikiranku tenang!”
Wasir menjawab: “Lihatlah, wahai Raja, aku sedang mengaduk kekacauan dalam agama Nasrani.”
Dua Belas Kabilah Nasrani Dan Pemimpin Mereka
Pengikut-pengikut Isa Almasih kebetulan memiliki dua belas amir yang punya wewenang memimpin dan mengatur kaum masing-masing.
Masing-masing kabilah mengikuti dan patuh kepada seorang amir, dan masing-masing amir mempunyai aturan tentang cara-cara kabilah mereka mencari nafkah.
Dua belas amir orang Nasrani dan semua pengikut para amir ini adalah abdi setia wasir yang busuk hati itu.
Mereka semua mempercayai kata-katanya, mereka semua mengambil suri tauladan dari sang wasir.
Tiap amir harus bersedia menyerahkan nyawanya pada jam dan waktu yang ditentukan apabila wasir menitahkannya harus mati.
Wasir Mengacaukan Kandungan Injil
Wasir kini menyiapkan beberapa gulungan naskah, tiap gulungan diperuntukkan bagi kabilah yang berbeda-beda; masing-masing naskah berbeda isinya. Syariat dan aqidah masing-masing beragam jenisnya, saling bertentangan dari awal sampai akhir.
Dalam satu naskah wasir menetapkan bahwa jalan kerahiban dan lapar merupakan asas pertobatan dan syarat terciptanya kepatuhan dalam menjalankan syariat agama.
Dalam naskah yang satu lagi dia menulis: “Kerahiban tidak memberi keuntungan sedikit pun: di jalan ini tiada tempat bagi pembebasan kecuali pemborosan hati.
Dalam gulungan lain dikatakan “Kelaparan dan kedermawanan akan menjadikan kau bersatu dengan-Nya, itulah tujuan segala penyembahan. Kecuali beriman kepada Tuhan dan sabar dalam suka dan duka, semua yang lain adalah tipu muslihat dan perangkap.”
Dalam gulungan lain lagi dia menulis: “Diwajibkan atasmu menyembah Tuhan, berpikir lain kecuali percaya kepada Tuhan akan mendatangkan keraguan.”
Dalam naskah yang satu dia berujar: “Tuhan memberi perintah dan larangan, namun tidak untuk dilaksanakan semuanya: Perintah dan larangan-Nya sekadar pernyataan untuk menunjukkan kelemahan manusia.
Jika kita telah menyadari kelemahan kita, seketika itu juga kita akan mengakui kekuatan Tuhan.”
Dalam naskah lain lagi wasir menulis: “Jangan pedulikan kelemahanmu: Kelemahan adalah tindakan kurang bersyukur kepada Tuhan. Berhati-hatilah!
Perhatikan kekuatanmu, karena ia berasal dari-Nya, dan ketahuilah bahwa kekuatanmu merupakan anugerah Tuhan Yang Mutlak .”
Dalam gulungan satunya lagi dia menulis: “Tinggalkanlah kelemahan dan kekuatan: apa saja dalam penglihatan (selain dari Tuhan) merupakan berhala.”
Dalam naskah lain dia berkata: “Jangan buang pandangan serba dua ini, karena ia adalah lampu penerang di jalan kekhusyukan.
Jika kau membuang penglihatan dan khayalan, kau akan membuang lampu persatuan di malam hari.”
Dalam naskah yang lain pula dia berkata: “Lemparkanlah lampu itu, jangan takut! Sebagai imbalannya akan kausaksikan ribuan penglihatan dapat bertukar-tukar.
Jika kau melemparkannya maka cahaya rohmu akan semakin terang: Melalui pandangan ini maka Lailamu akan menjadi Majenunmu.
Jika seseorang menolak dunia dengan penyangkalan, dunia akan datang kepadamu dengan persembahan yang jauh lebih banyak lagi.”
Dalam naskah yang satu pula dia berkata: “Apa yang dikurniakan Tuhan kepadamu merupakan nikmat begitu dianugerahkan.
Dia menjadikan mudah bagimu, dan ambillah ia dengan senang hati: jangan karamkan dirimu dalam kesusahan.”
Dalam naskah yang lain ia berkata: “Biar segala yang termasuk hawa nafsu sirna, sebab itu keliru dan buruk jika dikumpulkan dengan sifat-sifatmu yang fitri.
Banyak jalan yang mudah dapat ditempuh manusia; semua agama sama, tidak ada beda baginya.
Jika Tuhan membuat agama mudah sebagai jalan lurus, maka tiap-tiap orang Yahudi dan Majusi pasti mengenal Tuhan .”
Dalam naskah yang satu lagi dia berkata: “Karena semua agama dijadikan mudah, maka sebenarnya tidak ada hidangan rohani yang dapat memuaskan kalbu.
Jika lonjakan girang indera telah berlalu, seperti tanah payau, tidak ada lagi buah dan panen dapat dinikmati.
Buah yang dihasilkan tidak ada, selain penyesalan: oleh sebab itu berdagang hanya menghasilkan kerugian, tak kurang tak lebih.
Pada akhirnya, bukankah yang ’mudah’ itu adalah nama yang sebenarnya dari ’sukar’?
Bedakan sukar dari mudah: Lihat kebaikan bergerak dari yang sukar menuju yang mudah!”
Dalam naskah yang lain dia berkata: “Carilah seorang guru: kalian takkan mendapatkan pandangan tajam dari nenekmoyangmu sampai akhir hayatmu.”
Demikianlah tiap-tiap mazhab dan aliran keagamaan memiliki tujuan sesuai dengan titik tolaknya: oleh karena terjepit orang-orang Nasrani itu segera terperangkap dalam kekeliruan.
Mengetahui tujuan tidak semudah menggenggam tangan: Jika tidak demikian, mana mungkin ada perbedaan antara agama satu dengan agama lainnya?
Dalam naskah yang satu dia berkata: “Sesungguhnya kau adalah guru itu sendiri, sebab kau telah mengenal sang guru.
Jadilah seorang insan dan jangan senang menghamba pada orang di luar kabilahmu.
Pergilah, tempuh jalan pilihanmu sendiri; jangan menjadi orang yang kebingungan mencari penunjuk jalan.
Dalam naskah yang satu dia berkata; “Semua yang aneka ragam ini satu semata: barang siapa memandangnya dua, ia adalah si kerdil yang bermata juling.”
Dalam naskah yang lain dia berkata: “Bagaimana yang namanya seratus dapat disebut satu? Orang yang berpikir demikian itu gila!”
Ajaran yang disampaikan sang wasir saling bertentangan satu dengan yang lain: Bagaimana mungkin ajarannya bisa dipandang satu? Adakah racun dan gula satu?
Sebelum kau mampu membedakan antara racun dan gula, bagaimana kau akan mampu mencium bau semerbak tauhid dan keesaan wujud Tuhan?
Dua belas kitab dengan gaya dan penyajian berbeda telah siap disusun oleh musuh agama Nabi Isa.
Penjelasan tentang apa dan bagaimana perbedaannya tampak pada bentuk ajarannya, bukan dalam hakekatnya.
Karena tidak punya penglihatan waras, wasir tidak mampu merasakan kesatuan warna dari pakaian Nabi Isa, pun tidak tahu susunan zat warna yang larut dalam air tempat pencelupan kainnya.
Dari tempat pencelupan sebuah baju yang warnanya seratus akan menjadi bersahaja dan warnanya satu semata seperti cahaya.
Namun bukan warna tunggal yang mendatangkan kejemuan pandangan, melainkan ketuanggalan warna seperti ikan dan air yang cerlang.
Walau pun di tanah kerontang bertaburan ribuan warna, namun ikan akan bertarung melawan kekeringan.
Siapa ikan dan apa arti laut dalam perumpamaan ini? Tuhan Maha Besar dan Mulia ibaratnya ialah Lautan tidak bertepi.
Di dunia keperiadaan ratusan laut dan ikan bersujud memuja Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Betapa banyak hujan rahmat telah tercurah, sehingga laut bertaburan mutiara.
Betapa banyak matahari berlimpahan telah bersinar, hingga awan dan laut belajar menjadi pengasih dan pemurah.
Sinar matahari hikmah menerangi tanah dan lempung, hingga bumi membuka tangan menyambut benih.
Tanah begitu teguh dalam iman dan apa saja yang kautanam di dalamnya akan kau petik jenis yang sama tanpa terkecoh sedikit pun.
Dari keimanan muncul keyakinan kepada Tuhan, karena itu matahari keadilan bersinar atasnya.
Sebelum musim semi tiba membawa alamat Tuhan, tanah takkan menyingkap rahasia-rahasianya.
Yang Pemurah telah memberikan kepada benda-benda yang tidak bergerak ini keterangan, keimanan dan kelurusan.
Kasih sayang-Nya membuat benda-benda ini mengetahui, sedangkan kemurkaannya membuat buta orang-orang yang mengetahui.
iwa dan hati tidak dapat menahan siksaan itu, kepada siapa aku mesti bicara? Di dunia ini sekarang tidak ada yang dapat menerima ayat ini.
Di mana ada telinga yang mendengar, melalui Dia telinga itu akan menjelma mata; di mana ada batu, melalui Dia batu kasar menjadi batu mulia.
Dia adalah ahli kimia yang agung– Apa artinya ilmu kimia dibanding tindakanNya (sunatullah)?.
Dia adalah pemberi mujizat kepada nabi-nabi. Apa arti sihir dan tenung dibanding mukjizatnya ini?
Kulantunkan puji-pujian ini karena dalam diriku tersembunyi kelalaian; puji-pujian adalah bukti dari periadaku, dan periada adalah suatu keaiban.
Dia menghendaki kita menjadi sesuatu yang bukan periada di dalam kehadiran wujud-Nya: Dalam kehadiran-Nya apa arti wujud (periada) kita? Kegelapan dan kemuraman semata-mata.
Tidakkah kemuraman datang dari duka, bagaimana tempat keberadaan ini bisa tetap membeku seperti es?
Bagaimana Wasir Merancang Bencana
Wasir bodoh dan lalai itu, seperti si raja Yahudi, kini sedang berperang melawan yang kekal dan yang tidak terelakkan.
Dia melawan Tuhan Yang Maha Besar, yang dengan tiupan roh dapat melahirkan seratus dunia seperti dunia kita dari yang tiada menjadi ada.
Seratus dunia seperti dunia kita Dia perlihatkan pada penglihatan, bila matamu telah dibuat melihat oleh-Nya melalui cahaya-Nya sendiri.
Jika kepadamu dunia tampak luas dan tidak berlubuk, ketahuilah bahwa bagi Yang Maha Kuasa ia tidak lebih besar dari zarrah.
Dunia ini ialah penjara bagi jiwamu, sungguh, pergilah kau ke sana. Di situ terletak negerimu yang terbuka.
Dunia ini ada batas cakrawalanya, dan sungguh yang lain itu tidak terhingga: gambar dan bentuk ialah hijab dalam melihat hakekat.
Ribuan pasukan berkuda Fir`aun porak poranda oleh tangan Musa dengan sebatang tongkatnya.
Yang ribuan itu ialah keahlian terafetik Galenus: di hadapan Isa Alaihis Salam dan nafasnya yang ribuan itu ia hanya akan menjadi bahan tertawaan.
Yang ribuan ialah kasidah-kasidah zaman jahiliyah: di hadapan sabda Rasulullah yang buta huruf ribuan kasidah itu akan merasa malu.
Melawan Tuhan Maha Penakluk, bagaimana orang tidak akan binasa dengan sendirinya, jika bukannya menjadi para bedebah yang celaka?
Sering pikiran yang kuat dan tegar bagaikan gunung Dia cabut seakar-akarnya, dan burung yang cerdik Dia gantung dengan kedua kakinya di ranting pohonan.
Mengasah akal dan kepintaran tidaklah cukup di jalan lurus; selain terpisah dalam roh, keduanya takkan mampu mengalahkan kasih sayang Raja Diraja.
O, alangkah banyaknya penimbun harta yang menggali lubang untuk mencari harta, pada akhirnya semua itu menjelma anggut palsu (penipu) dari sapi jantan yang diperuntukkan bagi perancang yang sia-sia (wasir).
Siapa sapi jantannya kepada siapa jenggot palsu dipasangkan? Bumi mana tempat kau menjadi tanggul jeraminya?
Bila seorang wanita berwajah pucat (malu) karena kekejiannya, Tuhan akan mengubahnya dan menjadikannya bintang Zuhra.
Menjadikan wanita bintang Zuhra hanya memindahkan rupa; lantas bagaimana seorang turun derajat menjadi tanah dan lempung, Wahai Si Bebal?
Rohmu telah menerbangkanmu tinggi ke angkasa raya, namun kau datangi air dan lempung tempat terendah dari yang rendah.
Dengan kejatuhan ini kau menukar rupamu dari dunia keperiadaan yang menjadi sumber iri hati dan akal pikiranmu.
Kemudian lihat, bagaimana sifat yang muncul dari peralihan bentuk ini: bandingkan dengan peralihan bentuk wanita tadi, sedangkan deritamu begitu hina.
Kaubawa cita-citamu ke bintang: Kau tidak mengetahui Adam yang disembah oleh para malaikat.
Sesungguhnya kau anak Adam : O yang martabatnya direndahkan! Berapa lama kerendahan akan kau pandang sebagai kemuliaan?
Berapa lama kau akan berkata: “Akan kutaklukkan seluruh dunia, akan kujadikan dunia penuh sesak oleh diriku sendiri!
Jika dunia harus ditimbuni salju ujung ke ujung, kilauan matahari akan mencairkannya dengan sekilat pandang.
Dengan sekali kilatan kasih sayang-Nya Tuhan menjadikan belenggu dosa sang wasir tidak berarti apa-apa, juga belenggu dosa seratus wasir, ribuan wasir.
Intipati khayalan oleh-Nya dijadikan hikmah: Intipati air yang beracun Dia jadikan minuman lezat.
Begitulah keraguan Dia angkat lantas dirubah menjadi kepastian: Dia jadikan rasa cinta tumbuh dari kebencian yang mendapat ampunan.
Dia belai Ibrahim dalam kobaran api: Dia rubah ketakutan menjadi rasa aman roh, Dengan kobaran api sebab-akibat aku dibuatnya bingung: Dengan menghayalkan-Nya, aku seperti seorang peragu dan tidak mengenal Tuhan.
(Catatan : Baris ”Intipati khalayan oleh-Nya dijadikan hikmah: Intipati air yang beracun Dia jadikan minuman lezat” merujuk kepada peristiwa terbalik yg timbul kemudian. Walaupun kabilah-kabilah Nasrani yang berbeda sekte itu harus saling bertikai dan bunuh berbunuh, pada akhirnya mereka sadar akan kekhilafan masing-masing dan berdamai. Wasir Yahudi itu malu dan akhirnya bunuh diri dalam gua bersama pembantu dekatnya. Tak lama setelah itu kerajaan Yaman ditaklukkan oleh Habsyi yang rajanya beragama Nasrani sehingga agama Kristen kembali berkembang di Yaman, sedang raja Yahudi dan pengikutnya mengalami penderitaan dan terusir dari Yaman. Sebagian dari orang-orang Yahudi yang melarikan diri itu akhirnya menetap di Madinah dan berkembang menjadi komunitas yang besar ketika agama Islam datang).
Abdul Hadi W. M

0 komentar:

Posting Komentar